A. Pengertian
Kita mengenal ada dua jenis protokol routing,
yaitu distance vector dan link state. Distance vector adalah proses routing
berdasarkan arah dan jarak. Sementara link state adalah proses routing yang
membangun topologi databasenya sendiri.
Konsep dasar dari link state routing
adalah setiap router menerima peta (map) dari router tetangga. Link state
bekerja dengan cara yang berbeda dari distance vector. Walaupun proses
pengumpulan informasi routingnya lebih rumit dan berat dari distance vector,
namun link state lebih realible, lebih skalabel dalam melayani jaringan besar,
lebih terstruktur dan juga lebih menghemat bandwith.
Pada link state akan
melakukan tracking atau penyelidikan terhadap semua koneksi yang ada dalam
jaringan. Status dari koneksi-koneksi tersebut, jenis dan tipe koneksi, bahkan
kecepatan dari koneksi tersebut semuanya dikumpulkan menjadi sebuah informasi.
Hal ini sangat berbeda dengan distance vector. Algoritma distance vector
memiliki informasi yang tidak spesifik tentang jaringan tujuan dan tidak
mengetahui jarak router. Sedangkan algoritma link state memperbaiki pengetahuan
dari jarak router dan bagaimana mereka (router) terkoneksi.
B. Fitur-fitur link state
Pada protokol routing link state, router akan
memilih sendiri jalur untuk menuju ketujuannya. Router tersebut akan
mendapatkan informasi tentang jalur terbaik (best pathway) melalui router
tetangganya. Dari router tetangganya itulah router mempelajari routing dan
mencari jalur terbaik melalui router tetangganya itu.
Protokol routing link
state memiliki beberapa fungsi, yaitu:
a. Akan cepat merespon jika dijaringan
mengalami perubahan
b. Mengirimkan triggered update hanya pada saat jaringan
itu mengalami perubahan
c. Mengirimkan update secara priodik yang dikenal
dengan link state refreshes
d. Menggunakan “hello packet”
untuk mencari router tetangga Hello packet terkirim hanya pada router
tetangga.
Hello packet berisi informasi tentang jaringan yang terhubung.
Fitur-fitur dari protokol routing link state:
a. Link State Advertisements
(LSA)
b. Topologi database
c. Algoritma Shortest Path First (SPF)
d. SPF tree
e. Penentuan jalur terbaik pada routing table,
baik jalurnya maupun portnya. Mari kita bahas satu persatu setiap fitur dari
link state ini.
a. Link State Advertisements
Adalah paket kecil dari informasi routing yang
dikirim antar router. LSA akan dikirim antar router. LSA akan dikirim ke router
yang terhubung langsung. Saat terjadi perubahan jaringan. Sebagai contoh jika
ada router yang mati, maka router yang terhubung langsung akan meng-update
LSAnya. Masing-masing router membangun database topologi yang berisi informasi
LSA. Link state protokol akan melakukan flood atau pembanjiran dengan
menggunakan alamat multicast. Kemudia router yang mendapatkan informasi
perubahan itu akan mengirimkan lagi updatenya ke router tetangga yang terhunbung
langsung. Namun informasi LSA ini tidak akan terkirim lagi ke si pengirim
pertama.
b. Topologi database
Adalah kumpulan informasi yang dari LSA-LSA
yang telah terkumpul. Disini informasi yang bias didapatkan adalah semua
informasi tentang interface yang terhubung langsung. Bisa berupa IP Address
dari interface itu, subnetmask, jenis dari jaringan yang terhubung, bagaimana
router itu terkonek ke jaringan dan lain-lain. Kumpulan database ini kadang
disebut dengan topologi database. Dari database ini bias digunakan untuk
menghitung jalur terbaik pada jaringan.
c. Algorithma SPF (Shortest Path
First)
Adalah hasil perhitungan pada database sebagai
hasil dari SPF tree. Dari algorithma SPF dan database tadilah, maka akan dibuat
tree (pohon) dengan routeritu sendiri sebagai root. Router kemudian akan
menggunakan SPF untuk mengetahui jalur mana yang paling pendek untuk mencapai
tujuan. SPF juga bias disebut dengan algorithma Dijkstra.
d. SPF tree
Telah dijelaskan diatas, bagaimana algorithma
SPF akan membentuk sebuah percabangan. Ini akan membantu router untuk
mennetukan jalur terbaiknya. Dari percabangan itu juga router akan mengetahui
jalaur mana yang pendek dan yang terbaik.
e. Menentukan routing table
Routing table
adalah daftar rute dan interface. Saat terjadi
perubahan jaringan (network) maka routing table pun akan berubah. Di table link
state inilah sebuah raute mempelajari router tetangganya, beserta router yang
ada di jaringan.
Dari pembahasan diatas bias disimpulkan proses dari link state
adalah sebagai berikut. Awalnya router akan mengirimkan hello packet secara
priodik. Dari hello paket inilah akan tercipta LSA. LSA akan mengetahui
jaringanmana yang mati atau hidup.
Saat sebuah router mati, maka LSA dari
router yang terhubung langsung dengan router yang mati itu,a kan segera
meng-update LSAnya. Dari LSA ini, informasi yang didapatkan akan dibuatkan
databasenya dan akan dilanjutkan ke router tetangga. Agar router tetangga
mengetahui tentang perubahan jaringan.
Sekian Dari Saya Azril Almi
0 comments